Rabu, 02 Januari 2013

Metode PQRST (Membaca Tingkat (Lanjut)


METODE PQRST

A.   Pengertian Membaca PQRST
PQRST merupakan salah satu dari teknik membaca yang diperkenalkan oleh Thomas, Ellen Lamar, Robinson dan H. Alan dalam buku mereka yang bertajuk” Inproving Reading In Every Class”. Nama PQRST  merupakan  sebuah singkatan, kepanjangannya.  Yaitu  :
1.            P: Preview
Yakni melakukan pengamatan awal mengenai identitas dan sekilas tentang isi buku
2.            Q: Question
Yakni mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan bacaan
3.            R: Read
Yaitu membaca objek bacaan dengan lebih mendalam, cermat dan kritis sambil mencari jawaban atas semua pertanyaan yang telah dilontarkan
4.            S: Summarize
Berarti meringkas isi bacaan
5.            T: Test
Yakni melakukan pengkajian ulang pemahaman terhadap bacaan yang telah dibaca.

B.   Tujuan Membaca PQRST
Tujuan dari teknik membaca dengan metode PQRST adalah memudahkan pembaca untuk memahami isi dari bacaan serta untuk memudahkan dalam  mengingat kembali mengenai isi dari bacaan tersebut. Karena metode ini sangat memudahkan seseorang yang memiliki kemampuan rendah dalam memahami dan mengingat kembali tentang isi bacaan yang telah ia baca.
C.   Langkah-langkah Membaca PQRST
1.       Preview (Tinjau)
Tinjau judul-judul utama di seluruh buku atau bab tertentu dengan memperhatikan judul-judul besar dan kecil padanya. Tujuan utama proses meninjau ini adalah agar Anda mendapatkan gambaran umum tentang isi-isi penting pada buku atau bab-bab dalam buku itu. Dengan mendapat gambaran segera tentang isi buku itu, pikiran Anda akan lebih berfokus pada isu-isu utama yang dibahas atau diutarakan pada buku tersebut.
Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan mereka memahami keseluruhan ide yang ada.

2.       Question (Soal)
Langkah kedua ini adalah menyusun atau mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri mengenai isi buku atau untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pertanyaan ini mendukung pembaca atau siswa menemukan apa-apa yang diperlukannya. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa, dan bagaimana”. Kalau pada akhir bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat pengarang, hendaklah baca terlebih dahulu.

Anda dapat membuat judul besar dan kecil dalam bab itu sebagai pertanyaannya. Misalnya, judul untuk bagian ini adalah Meningkatkan Mutu Pembacaan. Jadi, bentuk pertanyaan yang bisa Anda buat adalah "Bagaimana saya dapat meningkatkan pembacaan saya?" Dengan adanya pertanyaan itu saat Anda membaca, fokus pikiran Anda akan lebih fokus pada mencari jawaban atau jawaban-jawaban tentang pertanyaan yang berfokus pada pikiran Anda pada saat Anda membaca.

3.       Read (Baca)
Langkah ketiga ini siswa membaca secara teliti paragraf demi paragraf untuk lebih memahami isi bacaan atau materi yang ada dalam buku, sambil mencoba mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tadi.

Baca satu bagian ke satu bagian lain untuk menemukan jawaban pertanyaan yang Anda telah bentuk itu. Sambil MEMBACA bahan bacaan Anda, perhatikan untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan yang Anda telah timbulkan itu. Ini merupakan suatu pembacaan yang aktif.. Oleh karena itu, carilah tempat di mana Anda bisa membaca dengan tetap konsentrasi. Dengan melakukan cara tersebut, Anda akan dapat meningkatkan efektivitas dan dampak proses pemahaman dan pengingatan Anda terhadap ide-ide utama bahan yang dibaca.

4.       Self-Recitation (Menyebut Sendiri)
Langkah empat ini siswa berhenti sebentar untuk meringkas atau membuat catatan penting mengenai apa yang sudah dibacanya tadi. 
Menyebut Sendiri adalah suatu proses di mana Anda mencoba ingat fakta-fakta utama bab atau bahan yang Anda telah baca. Akan lebih efisien jika Anda menyebutkan fakta-fakta kepada diri Anda sendiri secara lisan. Tujuan utamanya adalah untuk mengingat kembali apa yang Anda telah baca yaitu dengan menggabungkan semua proses (b), (c), dan (d) secara serentak.




5.       Test (Uji)
Langkah lima ini siswa diberikan tes atau semacam pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang sudah diperoleh dari buku atau materi yang sudah di baca sebelumnya.
Dari langkah metode belajar PQRST yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa metode belajar ini dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran, terutama terhadap materi-materi yang lebih sukar dan menolong siswa untuk berkonsentrasi lebih lama.
Uji diri Anda setelah Anda selesai membaca keseluruhan bab. Pikirkan berapa banyak ide-ide dari bab yang baru Anda baca itu yang dapat Anda ingat. Pada tingkat inilah Anda harus mulai menyimpan apa yang telah Anda pelajari ke dalam ingatan jangka panjang Anda. Dengan menggunakan Teknik Membaca PQRST, masalah terlalu banyak untuk dibaca akan dapat Anda atasi. Teknik Membaca PQRST ini memudah dan mempercepat proses pembacaan dan pengingatan Anda.

D.   Hambatan Dalam Proses Membaca PQRST
1.      Membaca dengan menunjuk
Sebagian lagi ada yang membaca dengan menunjuk-nunjuk teks yangsedang dibacanya dengan jari atau alat tulis. Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efesien karena si pembaca melakukan pembacaan kata demikata. Di samping itu, cara membaca dengan menunjuk-nunjuk ini juga bisa membuat tangan cepat lelah dan pada akhirnya bisa mempengaruhi daya tahan baca.
2.      Membaca dengan menggerakan kepala
Sebagian lagi memiliki kebiasaan membaca dengan menggerakkan kepala(dari arah ke kiri ke kanan, dan sebaliknya) mengikuti kata-kata yang sedang dibaca. Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efisien karena si pembaca pada dasarnya mengikuti pembacaan kata demi kata. Di samping itu cara membaca dengan menggerakkan kepala bisa juga mengakibatkan kepala cepat lelah dan bahkan pusing.
3.      Keadaan lingkungan tidak mendukung
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kita dalam memahami isi bacaan, salah satunya adalah lingkungan. Sebagian orang merasa terganggu bila dalam melakukan kegiatan membaca ada orang yang mengganggu.
4.      Daya tahan membaca cepat berkurang
Hal ini dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah posisi membaca yang tidak nyaman.
5.      Lampu /penerangan yang tidak mendukung
6.      Munculnya kemalasan
Hal ini dikarenakan :
-          Pada dasarnya kurang suka membaca.
-          Bahasa yang ada dalam teks bacaan kurang dikuasai
-          Uraian dalam teks bacaan terlalu sulit diikuti dan dipahami.

E.    Cara Mengatasi Hambatan dalam Proses Metode Membaca PQRST
1.      Membaca dengan menunjuk
Untuk mengatasi hambatan ini bisa dilakukan dua cara berikut. Pertama dengan memasukan tangan yang suka menunjuk-nunjuk itu ditugaskan memegang buku yang sedang dibaca (sekaligus jari telunjuk dan jempol ditugaskan untuk menyiapkan dan membuka `halaman berikut' yang akan dibaca).
2.      Membaca dengan menggerakan kepala
Untuk mengatasi kepala yang bergerak-gerak ini maka si pembaca bisa memegang dagunya. Jadi ketika membaca, salah satu tangan memegang teks bacaan dan tangan yang lain memegang dagu. Jika cara mengatasi hambatan yang disebut di atas dilakukan berulang-ulang, maka kebiasaan buruk dalam membaca itu lama-lama akan hilang.
3.      Keadaan lingkungan yang tidak mendukung
Untuk mengatasi masalah ini yang dapat dilakukan adalah mencari tempat yang tenang dalam melakukan kegiatan membaca.
4.      Daya tahan membaca cepat berkurang
Untuk membaca diperlukan posisi yang nyaman dan tenang, sehingga ketika membaca daya tahan akan terjaga.
5.      Lampu /penerangan yang tidak mendukung
Hambatan ini bisa diatasi sesuai kasusnya.  Pertama, dengan memperbaiki posisi duduk yang baik ketika membacayaitu: posisi badan diusahakan tegak dan rileks, dan tidak terlalu miring (entah miring ke depan,ke belakang, atau terlalu miring ke samping kiri atau ke kanan).Posisi badan yang terlalu miring akan sangat melelahkan. Kedua, dengan memperbaiki lampu/penerangan. Lampu/penerangan yang tidak baik (=redup, kurang terang) akan membuat mata cepat lelah; dan kita berlangsung lama bisa membuat mata sakit. Untuk membaca tulisan yang bergerak dari kiri ke kanan (misalnya tulisan latin), maka arah penerangan sebaik-nya dari sebelah kiri; dan untuk membaca tulisan yang bergerak dari sebelahkanan ke kiri (misalnya tulisan Ibrani, Arab), maka arah penerangan sebaiknyadari sebelah kanan.
6.      Munculnya kemalasan
Masalah ini dapat diatasi dengan cara memotivasi diri sendiri agar menyukai pada suatu bahan bacaan. Misalnya, kita menyukai sastra, sebaiknya agar minat baca tumbuh maka yang kita baca dengan metode ini adalah novel atau cerpen.

Sumber
_________. (2008). Contoh Makalah, [online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/79414673/contoh-makalah. (09 Desember 2012)
_________. (2008). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman, [online]. Tersedia: http://fachriguru.blogspot.com/2008/12/peningkatan-kemampuan-membaca-pemahaman.html. (08 Desember 2012)
_________.(2008). PQRST, [online].Tersedia: http://topengtopeng.blogspot.com/2008/12/pqrst.html. (08 Desember 2012)
Kresna, tika. (2012). Metode PQRST, [online]. Tersedia:  http://tikakresna.blogspot.com/2012/07/metode-pqrst.html. (08 Desember 2012)
Rifke, Aried. (2010). Teknik Membaca PQRST, [online]. Tersedia: http://ariedrifke.blogspot.com/2010/07/teknik-membaca-pqrst.html. (09 Desember 2012)
Syaefudin. (2012). Teknik Membaca Cepat Resensi Buku, [online]. Tersedia: http://syaefudinipb.blogspot.com/2012/02/teknik-membaca-cepat-resensi-buku.html. (09 Desember 2012)
Tomo, Indra. (2012). Membaca Dengan Metode PQRST, [online]  Tersedia: http://indrastomo.blogspot.com/2012/06/membaca-dengan-metode-pqrst.html. (08 Desember 2012)



Quote IV Andrei Aksana

Karena semua yang terpendam tak ternilai harganya, biar aku juga memendam. Mencintaimu dalam diam.

Quote III Andrei Aksana

Kebohongan hanya menyakiti dirimu sendiri. Karena kamu tahu kamu telah berbohong.

Quote II Andrei Aksana

Jangan bersedih. Badai bukan hanya memorakporandakan, namun juga menumbuhkan akar baru.

Quote I Andrei Aksana

Kalau kamu melukai orang yang kamu cintai seharusnya kamu juga merasakan sakitnya. Hanya dengan begitu kamu tidak akan melukainya lagi.