Engkaukah itu
yang berpayah memandangi punggung luka
seakan saja baru merasai guncang duka
nyata aku yang rasa lalu kau buka
noktah pekat menjelma pilu
lantas menusuk bagai sembilu
Kitakah yang tersaruk
atau mereka yang mengutuk
pada binar yang pucuk
katamu lupai saja
mereka tak bersahaja
Lain hari mereka layu
pada terjangan deras bayu
lalu masihkah kita mengayuh
sampai berlabuh
atau terbatasi dan luruh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar