Kamis, 08 Mei 2014

What We?,,,

Beberapa tabib menyatakan: Cinta adalah keterpaduan antara jiwa dengan jiwa karena ada kecocokan di antara keduanya. Ini seperti berpadunya air dengan air, yang tak dapat lagi terpisahkan. Maka, bila ada dua jiwa telah berpadu dalam cinta, dapat membuat salah satunya merasakan sakit yang tengah diderita oleh yang lain, tanpa ia sadari.
Raudhatul Muhibbin -Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Hal tersebut sesungguhnya selaras dengan sabda Rasulullah saw.
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam..." (HR. Muslim)
JIka direnungkan, sudahkah kita merasakan sakit yang sama dengan saudara-saudara kita di Palestina. Minimal merasakan sulit tidur saat memikirkannya ataukah kita belum dapat mencintai mereka. Faktor yang dapat menimbulkan kecintaan adalah adanya keselarasan dalam perbuatan, keadaan atau tujuan. Apa itu artinya kita memang belum selaras dalam perbuatan dan tujuan.

Sedih rasanya jika memikirkan hal tersebut. Merasa tersiksa dengan keadaan ini. Terlalu sibuk memikirkan kebutuhan sendiri, hingga keadaan saudara sendiri tidak diperhatikan. Hanya membaca artikel-artikel terbarunya, menangis sesaat. Lalu ketika men-shut down laptop seakan-akan tidak ada yang terjadi. Seakan kejadian itu hanya ada dalam dunia khayal. Berbanding terbalik dengan keadaan setelah main game. Begitu laptop dimatikan, rasanya pikiran masih melayang ke dunia fantasi. Dunia sudah jungkir balik kurasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar