Kisah ini
dikutip dari buku Kisah Orang-orang Zalim karya Muhammad Abduh.
Berikut ini,
mari kita baca sebuah kisah yang menarik. Membacanya harus dengan perenungan
yang mendalam, sehingga kita tahu bagiamana seorang hamba dapat selamat dari
penguasa yang zalim.
Abu ja’far
adalah salah seorang yang terkenal dengan julukan si pemenggal leher, orang
yang gemar menumpahkan darah dan membuat takut rakyatnya. Dia mengirim surat
kepada Malik bin anas dan Ibnu thawus agar datang menemuinya. Abu Ja’far duduk
di atas singgasananya. Di depannya telah digelar karpet merah, semenatara para
algojo berjajar disampingnya. Abu Jafar memerintahkan Malik bin Anas dan Ibu
thawus untuk duduk. Mereka berdua duduk. Lama sekali.
Abu Ja’far
duduk sambil menundukkan kepala, kemudian dia mengangkat kepalanya dan berkata
pada Ibnu Thawus, “Coba riwayatkan sebuah hadits yang berasal dari ayahmu!”
Ibu Thawus
menjawab, “Saya mendengar bapak saya berkata, “Rasulullah saw bersabda, Manusia
yang paling keras siksanya di hari kiamat adalah seseorang yang diberi
kekuasaan oleh Allah. Namun, laki-laki itu berlaku zalim dalam kekuasaannya.”
Abu Ja’far
diam, hingga malam menyelimuti mereka. Malik berkata di dalam hati, ‘Saya takut
terjadi sesuatu pada diri Ibnu thawus.”
Abu Ja’far
berkata, “hai Ibnu Thawus ambilkan saya tinta yang ada di dekatmu.” Ibnu Thawus
tidak bergerak. Abu Ja’far kembali berkata, “Apa yang menghalangimu tidak mau
mengambil tinta itu untuk untukku?” Ibnu Thawus menjawab. “Saya takut, engkau
menggunakan tinta itu untuk menulis suatu kemaksiatan. Jika demikian, saya
telah menjadi sekutumu dalam berbuat maksiat.”
Mendengar ucapan
ini, Abu Ja’far berkata, “Pergilah kalian berdua!”
Ibnu Thawus
membacakan sebuah ayat dan ayat itu adalah, “Itulah yang kamu harapkan.” (QS. Al-Kahfi [18]: 64)
Malik berkata,
“Sejak hari itu, saya senantiasa mengenak karisma Ibnu Thawus.”
Kisah di
atas itu merupakan kisah yang sangat menakjubkan. Ibnu Thawus berdiri di
hadapan seorang penguasa yang amat kejam dan ringan tangan. Setiap saat dia bias
memenggal leher siapa saja yang tidak sepaham. Dia tidak merasa takut pada
Allah. Ibnu thawus selamat dari kekejaman Abu Ja’far dan peristiwa ini telah
dicatat dalam sejarah.
Kisah yang sangat inspiratif dan perlu diperhatikan oleh para penulis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar