Selasa, 29 Mei 2012

Intterlude


Dimanakah semesta saat aku menatapmu?
Hanya hujan yang menampar-nampa muka
Tak ada tempat berpijak selain gemuruh
Langit menjelma kaca kita yang retak
Lara cuaca

Namun kau harus pelangi, seperti katamu
Muncul sewaktu-waktu
Dan menyisakan warna birunya selalu
Dalam kamus sunyiku

Helvy Tiana Rosa
Kemayoran, 1988

Tidak ada komentar:

Posting Komentar