Lampu-lampu
mobil yang menyala
Mengingatkanku,
ah iya mengingatkanku padamu
Padamu yang
sempat menyala
Benderang,
membuncah dalam pikiranku
Menyala sekejap
hanya untuk menerangi jalan sesaat
Kau
perlahan meredup dan akhirnya padam
Kembali
membuat jalanku nyaris gelap, tanpa cahaya
Kembang api
pun mengingatkanku padamu
Pada
kerlap-kerlipnya yang indah
Sayang,
pemandangan indah itupun hanya sesaat
Dengan
segera menghilang dalam kabut malam
Menyisakan
pekat yang menyellimuti langit
Persis
seperti hatiku
Kau
membuatnya indah, sangat indah
Namun kau
pula yang membuatnya hitam pekat, ketiadaan warna
Menjadikanku
lebih lemah dari sebelumnya
Kedatanganmu
Tetap mampu
membuat hidupku berpelangi
Hujan dan
badai itu akhirnya kau yang membuatnya berwarna
Meski
akhirnya hidupku kelam lagi
Menyisakan
aku yang harus melupakan sebuah hati lagi
Yaa, untuk
kesekian kalinya
Mencoba
melupakan lagi sebuah hati yang telah menggores relung
Cukup dalam..
Cinta pada
manusia, ku sadar hanya sandiwara
Jika tak
berlandas iman
Maka izinkan
aku menetralisir hati dari cinta semu Ya Rabb
17 Mei 2012
Bandung
Nasib yang sama denganku
BalasHapus