Kamis, 17 Mei 2012

Sisi Hitamku (Puisi)


Lampu-lampu mobil yang menyala
Mengingatkanku, ah iya mengingatkanku padamu
Padamu yang sempat menyala
Benderang, membuncah dalam pikiranku
Menyala sekejap hanya untuk menerangi jalan sesaat
Kau perlahan meredup dan akhirnya padam
Kembali membuat jalanku nyaris gelap, tanpa cahaya

Kembang api pun mengingatkanku padamu
Pada kerlap-kerlipnya yang indah
Sayang, pemandangan indah itupun hanya sesaat
Dengan segera menghilang dalam kabut malam
Menyisakan pekat yang menyellimuti langit
Persis seperti hatiku
Kau membuatnya indah, sangat indah
Namun kau pula yang membuatnya hitam pekat, ketiadaan warna
Menjadikanku lebih lemah dari sebelumnya

Kedatanganmu
Tetap mampu membuat hidupku berpelangi
Hujan dan badai itu akhirnya kau yang membuatnya berwarna
Meski akhirnya hidupku kelam lagi
Menyisakan aku yang harus melupakan sebuah hati lagi
Yaa, untuk kesekian kalinya
Mencoba melupakan lagi sebuah hati yang telah menggores relung
Cukup dalam..
Cinta pada manusia, ku sadar hanya sandiwara
Jika tak berlandas iman
Maka izinkan aku menetralisir hati dari cinta semu Ya Rabb

17 Mei 2012
Bandung

1 komentar: